Untuk jalur lama dan jalur baru memang masih menggunakan track yang sama dari Baseeamp sampai Pos 2 baru setelahnya yang menjadi pembeda antara jaur lama dan jalur baru. Jalur lama dengan khas cepat tapi menanjak sementara jalur baru menawarkan variasi bonusnya (track landai)
Sarana penopang kebutuhan pendaki sebelum, saat, dan setelah mendaki di Basecamp Patak Banteng sudah cukup memadai. Tersedia komplit dari tempat parkir, kamar mandi, ruang serbaguna, tempat registrasi serta warung makan dan warung penyedia kebutuhan logistik bahkan ketersediaan alat rental outdoor. dan untuk warung dan rental alat outdoor tidak hanya satu jadi memberikan anda pilihan yang lebih
Sobat Mlampah dari Basecamp sampai Pos 1 bisa di tempuh dengan 2 pilihan antara jalan kaki atau naik ojek. Jika memilih berjalan kaki Sobat akan langsung di hadapkan tanjakan beton dengan cat warna-warni atau yang biasa di sebut Ondo Sewu (Tanjakan Pelangi) setelahnya Sobat akan bertemu dengan dengan jalur ojek yang berupa jalan makadam dan menanjak jalan tersebut selain sebagai jalur pendakian juga di manfaatkan masyarakat untuk kegiatan pertanian dan lan-lain. Perkiaan waktu tempuh dari Basecamp sampai Pos 1 adalah 45 Menit ( tanpa ojek ) dan 7 Menit (dengan ojek).
Lanjut dari Pos 1 menuju Pos 2 Sobat Mlampah akan melewati tanjakan berupa anak tangga yang terbuat dari tangga dengan variasi ketinggian tangga 15 CM sampai 30 CM, setelah nya berupa track tanah, oh ya Sobat Mlampah alan mendapati warung di sepanjang jalur dari Pos 1 menuju Pos 2 ada sekiar 6 Warung yang menyediakan minuman dingin maupun hangat juga aneka gorengan buah segar berupa semangka yang tentu asyik buat teman istirahat. Pos 1 - Pos 2 waktu tempuh sekitar 30 Menit.
Pos 2 ➡ Pos 3
Disinilah letak perbedaan jalur lama dan jalur baru pendakian Gunung Prau via Patak Banteng, kalau jalur lama akan lurus menanjak dan kalau yang jalur baru Sobat Mlampah berbelok kekanan dengan tanjakan yang cukup ringan berjalan kurang lebih 15 menit dari Pos 2 Sobat akan mendapati sumber mata air yang sobat tinggal membuka kran untuk mengisi ulang persediaan air Sobat semua. tentunya tidak boleh lupa gunakan air secukupnya habis itu tutup kembali kran tersebut.
Setelah sumber air Sobat Mlampah akan mendapati area resapan air yang mana di situ pendaki di larang untuk membuang air baik besar maupun kecil. area tersebut memang jalur mata air yang di bawahnya di manfaatkan oleh warga Patak Banteng.
Berikutnya Sobat berjalan dari tempat tersebut akan sampai area Galaran .memang penamaan nama tersbut di ambil dari vegetasi sekitar situ yang banyak di tumbuhi pohon Galar (sejenis pakis besar/pakis raksasa).
Lanjut dari Galaran dengan melewati track yang banyak bonusnya berupa medan landai dan pemandangan Dieng Plateau.
Lalu setelah menempuh sekitar 45 Menit dari Pos 2 Sobat Mlampah akan sampai di Pos 3 (Padang Ilalang).
Pos 3 ini juga merupakan tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda dan view sisi timur dan barat dari gunung Prau terlihat semua dan inilah salah satu kelebihan dari jalur baru pendakian Prau via Patak Banteng yang dalam satu Spot sudah dapat menikmati Sunset dan Sunrise. View 8 gunung di satu sisi dan sisi lainya berupa Telaga Warna Telaga Pengilon serta putihnya hamparan belerang Kawah Sikidang juga Atap 2 Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat yaitu Gunung Slamet dan Gunung Ciremai.
Pos 3 ➡ Sunrise Camp
Seterusnya dari Padang Ilalang (Pos 3) menuju Sunrise Camp Sobat melewati medan tanah di antara pokon Akasia menyusul kemudian vegetasi tertutup dengan track tanjakan ringan hingga sedang di antara pohon Cemara yang sangat adem dan Asri area tersebut di namakan Cemara lumut betul sekali Sobat penamaan sesuai dengan tempatnya, memang tempat tersebut di dominasi pohon Cemara yang rata rata batang hingga rantingnya di tumbuhi lumut yang menyejukan pandangan
Bebrapa menit dari Cemara Lumut Sobat akan sampai di tempat bertemunya 2 jalur lama dan jalur baru pendakian via Patak Banteng dan akhirnya sampailah Sobat di Sunrise Camp yang berada di ketinggian 2565 MDPL
Di Sunrise Camp terdapat beberapa fasilitas berupa shelter emergency yang di buat untuk penanganan pertama keadaan darurat sebagai bentuk cepat responya pihak Basecamp atas segala kemungkinan yang terjadi, juga terdapat sarana ibadah berupa mushola dalam artian memang hanya untuk Sholat saja dan tidak tersedia tempat Wudlu seperti halnya mushola pada umumnya selain itu juga terdapat plang penanda 2565 MDPL juga penanda area camp Zona 1, Zona 2 dan Zona 3
Deretan 8 Gunung yaitu Gunung Sumbing, Sindoro, Kembang, Merbabu, Merapi, Ungaran, Andong, Telomoyo, dapat sobat nikmati dari Sunrise Camp ini tanpa harus summit attack terlebih dahulu, seperti gunung yang ketinggianya 3000 MDPL lebih.
Bagaimana Sobat Mlampah Mau jalur baru atau lama ??
0 Komentar