8 Jenis Barang Yang Sering di Butuhkan Saat Pendakian Gunung dan Limbah Sampahnya Yang Harus di Bawa Turun.

Bawa Turun Sampahmu Agar Gunung Tetap Indah dan Bersih.

8 Jenis barang yang sering di butuhkan saat Pendakian gunung, agar tidak "Habis Manis Sepah Di Buang" Limbah sampahnya harus di bawa turun kembali.
foto: pemeriksaan sampah di basecamp Gunung Sumbing via Butuh
         
   Di larang mengambil sesuatu selain gambar. Di larang membunuh sesuatu selain waktu. Di larang meninggalkan sesuatu selain jejak.  Itu adalah  kata yang cukup terkenal di kalangan para pendaki gunung, di mana kelestarian alam adalah prioritas yang utama seperti tetap menjaga hutan sesuai habitatnya serta tidak meninggalkan sampah sembarangan. Sekarang peraturan basecamp begitu banyak yang di perketat terutama masalah sampah karena teman teman stake holder menyadari betul supaya alam ini tidak hanya bisa di nikmati di tahun tahun ini saja akan tetapi kelak sampai turun temurun.

  Sampah Pendakian Gunung

 Sebelum pendakian biasanya teman teman stake holder memberi arahan kepada calon pendaki tentang banyak hal termasuk keselamatan dan sampah dengan mengecek peralatan setandar savety serta barang yang berpotensi menjadi sampah seperti logistik di hitung berdasarkan jumlahnya agar nanti pas turun ada kesamaan antara barang yang di bawa naik dan barang yang di bawa turun baik dalam bentuk barang yang tidak di pakai atau konsumsi juga bekas bungkus barang yang di pakai atau konsumsi yang di sebut sampah. 
     Sampah ada yang mudah terurai dan ada yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut jenis barang yang sering di gunakan saat pendakian gunung. yang berpotensi menghasilkan limbah sampah.

Barang yang Sering di Gunakan di Gunung dan Limbah Sampahnya.

 1. Tisu Kering .

Di gunung keberadaan tisu kering sangat di perlukan untuk membersihkan alat masak, alat makan dan lain lain. Karena di gunung memang di tuntut untuk menghemat air, meski tisu kering cepat terurai akan tetapi bekas penggunaanya tetap harus di bawa turun kembali, selain alasan kelestarian juga kebersihan dan keindahan gunung tidak ternodai. karena waktu yang di buthkan untuk penguraian tisu kering itu kisaran 2-4 Minggu. Untuk tisu basah hampir semua gunung sudah menerapkan larangan untuk membawanya, karena secara sebagian fungsi sudah bisa di ganti oleh tisu kering.

2. Kertas Minyak.

Di namakan kertas minyak karena memang kertas tersebut tahan terhadap minyak panas sekalipun. Terbuat dari bahan kertas yang di lapisi plastik elastis. Sebagian pendaki gunung membawa kertas minyak untuk pengganti alas makan, selain karena ringkas tidak terlalu besar saat packing juga ringan untuk membawanya, dan untuk gunung dengan ketinggian di atas 3000 MDPL, biasanya para pendaki sudah menyiapkan nasi bungkus untuk makan siang di jalur pendakian dengan tujuan untuk agar waktu istirahat lebih efisien, tentunya pembungkus nasinya menggunakan kertas minyak yang setelah di gunakan akan menjadi sampah yang harus di bawa.

3.Plastik.

Plastik sangat banyak di gunakan ketika mendaki gunung, selain sebagai bungkus berbagai jenis makanan cepat saji, plastik juga sering di gunakan untuk bungkus berbagai jenis barang yang di gunung terlebih yang rawan basah seperti pakaian ganti, slepping bag, barang barang elektronik dan lain lain. Sangat bermanfaat tentunya keberadaan plastik, akan tetapi akan memunculkan masalah tersendiri ketika bekas pakainya tidak tempatkan dengan baik karena kalau terbuang sembarangan karena bahan plastik menurut sebuah penelitian itu butuh waktu 10-500 tahun untuk terurai secara alami.

4. Puntung Rokok.

Di udara yang dingin memang sebagian pendaki gunung menikmati suasanya dengan minum kopi sambil merokok, yang akan menyisakan puntung. Ada sebagian menganggap puntung rokok hanyalah sampah kecil tapi jangan lupa puntung yang terdapat filter membutuhkan waktu sampai 5 tahun agar dapat terurai.

5. Styrofoam.

Mie cepat saji dari dengan berbagai merek, masih menjadi menu favorit untuk sebagian pendaki, selan cepat tinggal tuang air panas juga tentunya sangat praktis karena kemasanya sekaligus di gunakan tempat makanya, rata rata bungkusnya berbahan styrofoam. Bahan jenis ini tidak bisa terurai secara alami.

6. Botol Plastik.

Kebutuhan Air saat pendakian adalah hal yang sangat mutlak, untuk memenuhi kebutuhanya banyak media yang dapat di manfaatkan oleh pendaki, di antaranya botol plastik. Botol plastik ini adalah media yang paling banyak di gunakan oleh pendaki, karena kebanyakan untuk kebutuhan air memanfaatkan air kemasan botol ukuran 1,5 Liter dan 500 ML. Dan ketika air botol tadi sudah habis biasanya pendaki memanfaatkan botol tersebut untu mengisi ulang airnya tentunya di gunung yang tersedia sumber mata air. Dan habis pakainya tetap harus masuk kantong karena sangat lama untuk teruarinya sampai membutuhkan waktu 450 Tahun.

7. Botol Kaca.

Vitamin dan obat obatan adalah salah satu antisipasi hal yang emergency. Untuk menjaga stamina dalam pendakian gunung banyak multi vitamin yang bisa di konsumi, beberaapa di antaranya dalam kemasan botol kaca. Melansir laman Science Focus, botol kaca menjadi sampah yang paling lama terurai, karena memakan waktu hingga 100 juta tahun.

8. Kertas.

Ada beberapa jenis makanan yang menggunakan bungkus kertas, selain bungkus makanan dalam pendakian kertas juga bisa di manfaatkan untuk mencatat, meski keperluan mencatat dewasa ini sudah banyak di gantikan oleh gadget.

Dampak Sampah.

Dampak yang di timbulkan oleh limbah sambah tentunya dampak negatif atau dampak buruk. Yang di antaranya

1. Rusaknya Ekosistem.

Ekosistem yang tidak seimbang dapat menimbulkan berbagai hal yang kurang baik. seperti dampak cuaca dan lain-lain, salah satu penyebabnya adalah sampah. Meski sisa sampah organik dan dapat terurai dengan cepat lebih baik di timbun sisa sisanya. Karena dapat memicu perubahan prilaku hewan yang malas mencari makan sesuai habitatnya.

2. Keindahan Alam.

Sungguh sangat di sayangkan jika keindahan gunung menjadi berkurang karena sampah. Untuk menikmatinya saja harus dengan tenaga yang ekstra. 

3. Menurunkan Minat Wisatawan Pendakian Gunung.

Pendakian gunung juga menjadi salah satu sektor industri pariwisata, di mana sektor tersebut mempunyai agenda agar orang yang pernah berkunjung ke salah satu obyek akan kembali mengunjunginya di lain waktu. Tapi dengan adanya sampah tentunya hal tersebut akan susah tercapai, padahal sektor pariwisata sangat banyak manfaatnya untuk perputaran ekonomi, seperti pendapatan negara dan orang orang yang bekerja di bidang tersebut seperti EO yang menyediakan paket pendakian, porter, guide, ojek, warung dan lain lain. yang merupakan efek domino dari adanya industri wisata khususnya pendakian gunung.

Refleksi

Untuk refleksi kita berandai-andai seandainya kita membuang sampah di gunung dengan jenis botol sekarang dan usia kita sudah 20 tahun kebetulan tuhan memberikan anugrah kepada kita dengan memberikan umur panjang sampai 100 tahun. Coba bayangkan sampai ujung usia sampah tersebut belum terurai. Tentunya menjadi racun tanah yang akan mempengaruhi ekosistem yang ada. 

Salam Mlampah Salam Lestari.


Posting Komentar

0 Komentar

By Chat/By Call