Gangguan Fisik Yang Sering Terjadi di Gunung
Penyakit yang sering timbul saat mendaki gunung.
1. Hipotermia
Suhu normal manusia adalah 36-37 derajat, berbanding terbalik kelita seseorang terkena Hipotermia yang menjadi salah penyakit yabgcterjadi di tempat yang tinggi seperti gunung dan tempat tempat yang bersuhu rendah.
Penyebab hipotermia
Hipotermia dapat terjadi di sebabkan karena paparan suhu rendah secara terus menerus sehingga suhu tubuh bisa turun dengan cepat dan sulit kembali ke suhu normal karena tubuh tidak bisa menghasilkan panas yang cukup
Hipotermia tidak terjadi begitu saja ada beberapa hal yang memicunya diantaranya
- Berada di tempat dingin (suhu rendah) dalam waktu yang lama
- Mengenakan pakaian basah baik oleh hujan maupun keringat dengan waktu cukup lama di tempat berudara dingin.
- Memakai AC secara berlebihan
Ada beberapa hal juga yang meningkatkan resiko hipotermia di antaranya
- Usia seperti bayi dan lansia yang belum mampu menstabilkan suhu tubuh.
- Kondisi kurang sadar, seperti mabuk karena alkohol dan sejenisnya sehingga pengguna tidak sadar terhadap resiko dan penyebab Hipotermia
Gejala Hipotermia
Setiap orang yang terkena Hipotermia kadang mempunyai gejala yang berbeda beda, gejala tersebut ada gejala ringan, sedang, hingga berat,
Gejala Hipotermia ringan di antaranya :
- Menggigil
- Pucat
- Nafas cepat
- Respon menurun
- Kulit terasa dingin ketika di sentuh
- Mati rasa
Gejala sedang 28-32 °C
Dengan gejala sedang
- Nafas lambat
- Kesadaran menurun
- Penurunan tekanan darah
- Melambatnya denyut nadi
- Berhenti menggigil
Hipotermia di bawah 28°C
- Otot kaku
- Tidak merespon terhadap rangsangan
- Pernafasan melemah
- Nasi semakin melemah berdenyut
- Hilang kesadaran atau henti jantung
Penanganan Hipotermia.
Penanganan secara khusus tergantung gejala yang ada pada penderita akan tetapi secara umum ada beberapa hal yang bisa di lakukan sebagai pertolongan pertama
- Memastikan penderita dalam kondisi kering. Dengan cara mengganti pakaian yang basah atau memindahkan dari tempat yang basah ke tempat yang kering dan lebih hangat.
- Di tangani secara lembut dan secukupnya. Jangan terlalu banyak pijatan atau gerak yang berlebih.
- Membuat hangat penderita dengan memberikan selimut atau pakaian dan lainya, yang bisa memberikan rasa hangat kepada penderita, seperti yang berbahan bulu angsa. dan matras foil di mana matras jenis tersebut mampu menahan rasa hangat agar tidak keluar dari badan penderita, juga menahan rasa dingin dari luar agar tidak masuk ke badan penderita.
- Memberikan minuman hangat atau makanan hangat untuk penderita yang masih sadarkan diri, hal tersebut sangat berperan sekali, karena dengan adanya makanan dan minuman hangat akan lebih mempercepat proses pemulihan.
Pencegahan Hipotermia.
Seperti istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Ada beberapa cara untuk mencegah agar tidak terkena Hipotermia di antaranya.
- Menjaga badan agar tetap kering
- Mengenakan pakaian yang menghangatkan
- Menempati tempat yang kering dan atau menjaga tempat agar tetap kering.
- Secara berkala minum minuman hangat dan makan.
Selain hipo ntrermia ada juga penyakit yang di sebut AMS
2. AMS (Acute Mountain Sickness).
AMS adalah kondisi tertentu saat seseorang berada atau bahkan bermalam di ketinggian, AMS di sebut juga penyakit ketinggian (Altitude Sickness). yang penyebabnya adalah menurunya kadar oksigen, sebagaimana di ketahui semakin tinggi satu tempat semakin rendah kadar oksigenya. Sebagian kecil merasakanya pada ketinggian 2400 MDPL akan tetapi sebagian besar baru merasakanya di ketinggian 3000 MDPL.
Gejala Acute Mountain Sickness.
Gejala dari acute mountain sickness seringnya terasa setelah beberapa jam atau bahkan 24 jam setelah berada di ketinggian tertentu.
Gejala acute mountain sikcness di antaranya
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Mual dan mjuntah.
- Berkurang nafsu makan.
- Kelelahan.
- Sering terbangun saat tidur (tidak bisa tidur).
- Nadi berdenyut cepat.
- Sesak nafas.
Penyebab Acute mountain sicknees.
Umumnya di sebabkan penurunan kadar oksigen dan penurunan tekanan udara di tempat dengan altitude tinggi, dan belum tuntasnya seseorang melakukan proses penyesuian sebelum melakukan pendakian. Selain pendakian yang terlalu cepat sehingga tubuh kurang memiliki waktu untuk beradaptasi pada suhu tertentu juga menjadi salah satu penyebabnya.
Yang beresiko terkena Acute mountain sickness
- Pernah terkena AMS.
- Pendakian yang terlalu cepat.
- Punya penyakit yang berpengaruh pada pernafasan, saraf, dan jantung.
Cara mengatasi dan pertolongan pertama.
Pertolongan pertamanaya ada pada pada penderita itu sendiri karena dengan proses penyesuain tubuh saja AMS akan sembuh dengan sendirinya, akan tetapi dalam proses adap[tasinya membutuhkan waktu yang tentunya agar saling suport antara teman sesama pendakian. jadi begitu merasakan salah satu gejala acute mountain sicknes segeralah untuk istirahat. cara mencegahnhya agar tidak terkena. acute mountain sickness
Mencegah AMS
Sebelum melakukan pendakian sebaiknya singgah dulu di basecamp atau penginapan, rumah singgah dan sejenisnya. untuk sekedar istirahat dan juga untuk proses penyesuaian tubuh. terlebih bagi Anda yang bertempat tinggal di dataran rendah. Proses ini memerlukan waktu yang berbeda setiap orangnya akan tetapi dengan istirahat di basecamp atau tempat lainya, kurang lebih 2 jam saja sudah membantu mengurangi resiko terkena AMS.
Melakukan pendakian serara konstan dan tidak buru buru. selain lebih menikmati perjalanan, melakukan perjalanan secara stabil akan mengurangi beban kerja tubuh seperti otot, jantung, paru paru.
3. Vertigo
Vertigo adalah keadaan yang membuat seseorang pusing sampai sekelilingnya seperti berputar.
Ada beberapa hal yang bisa di hindari untuk mencegah agar tidak terkena vertigo idai antaranya
- Jongkok yang terlalu lama. Sebaiknya jangan jongkok meski buat sebagian orang tidak masalah.
- Membungkuk.
- Mendongakan kepala secara cepat.
- Gerakan yang secara tiba tiba.
Jika terserang vertigo segeralah istirahat, sampai gejalanya hilang.
4. Cuaca ekstrim.
Cuaca adalah faktor eksternal yang bisa memicu terjadinya penyakit saat melakukan pendakian. karena cuaca ekstrim sangat rentan untuk menurunkan mental serta daya tahan tubuh. hal ini dapat di siasati dengan membawa peralatan yang memenuhi standart savety. karena keselematan di atas segala galanya. dengan peralatan yang mendukung sepeerti tenda yang tahan angin dan hujan, alas tidur (matras), sleping bag juga semua kebutuhan pendakian.
5. Cidera
Saat melakukan pendakian gunung cidera adalah hal yang sangat mungkin terjadi, anggota tubuh yang paling rentan cedera adalah kaki seperti kram (cedera otot) dan Keseleo (cedera Sendi). untuk mencegahnya tentunya kehati hatian menjadi hal yang mutlak saat pendakian.
Demikian gangguan fisik yang sering terjadi saat aktifitas pendakian, dengan informasi ini mudah mudahan menjadi sebagian referensi sebelum pendakian gunung, agar kita dapat menghindarinya.
Sebagai penutup saat melakukan aktivitas pendakian terlebih Gunung Sumbing. untuk membuat pendakian Anda lebih ringan Anda bisa menggunakan jasa Porter Gunung Sumbing-Guide Gunung Sumbing-Privat Trip Gunung Sumbing-Dan Open Trip Gunung Sumbing.
more info :
0 Komentar